Analisis Kasus Enron

ENRON CASE

I.             LATAR BELAKANG
Permasalahan Enron dilatarbelakangi oleh bangkrutnya Enron Corporation sebagai perusahaan energi Amerika pada akhir tahun 2001. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS mengingat Enron merupakan perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas, dan komunikasi. Didukung oleh terungkapnya penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga dan direncanakan. Selain itu, kasus ini juga dilatarbelakangi oleh para professional-CEO, akuntan, editor, pengacara, banker dan analis keuangan yang telah mengkhianati tugas mulianya sebagai penjaga kepentingan publik.

II.          ANALISIS
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan , belakangan Enron dicurigai telah melakukan praktek windows dressing yaitu dengan cara penundaan pencatatan piutang karena kasnya digunakan untuk kepentingan pribadi, misal ada piutang dari pihak A, pihak B, pihak C. Pelunasan dari pihak A ditunda pencatatannya sampai terjadi pelunasan dari pihak B. Baru kemudian piutang piutang pihak A dicatat di rekening perusahaan. Begitu seterusnya sampai terbongkar penipuan tersebut.
 Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Menggelembungkan nilai pendapatan dan menyembunyikan utang sejumlah itu tentu tidak bisa dilakukan sembarang orang. Diperlukan keahlian khusus dari para profesional yang bekerja atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka, sehingga selama bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak tetap terlihat baik. Dengan kata lain, telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara manajemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya. ”Kesuksesan” penipuan ini juga didukung oleh para pejabat di gedung putih. Bahkan sebagian besar pejabat di kabinet presiden George W Bush ikut terkait dengan kasus ini. Hal ini tidak lepas dari peran Enron mengenai sumbangannya pada kampanye presiden.
Peran KAP juga sangat berpengaruh pada penipuan ini. KAP independent yang dipakai oleh enron, Arthur Andersen, diduga turut serta dalam penipuan ini. Modus yang digunakan adalah dengan memusnahkan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit enron. Alasan mengapa Arthur Andersen merupakan pihak yang paling disalahkan karena dia sebagai auditor bertanggung jawab memberikan assurance services yang berpengaruh pada kualitas informasi tentang kinerja perusahaan.


III.       KESIMPULAN
1.       Cepat atau lambat sebuah persekongkolan dalam suatu perusahaan pasti akan terbongkar. Kebohongan hanya bisa ditutupi secara permanen apabila si pelaku mampu secara permanen dan terus-menerus melakukan kebohongan lainnya. Dalam sebuah sistem terbuka seperti organisasi Enron, sulit untuk melakukan kebohongan itu secara terus-menerus, karena pelaku organisasi dalam tubuh Enron datang silih berganti. Dalam kasus Enron, seorang eksekutif yang berani telah membongkar semua persekongkolan itu.
2.       Kasus-kasus kejahatan ekonomi tingkat tinggi selalu saja mengorbankan kepentingan orang banyak. Segelintir petinggi Enron dan sejumlah pihak yang tahu betul dan ikut merekayasa permainan ini, tentulah menerima manfaat keuangan dalam jumlah besar secara tidak etis. Keserakahan segelintir profesional yang memanfaatkan ketidaktahuan dan keawaman banyak orang telah menyimpan bencana yang mencelakakan banyak pihak: ribuan pekerja, pemegang saham, para pemasok, kreditor, dan pihak-pihak lainnya.
3.       Terbongkarnya praktek persekongkolan tingkat tinggi ini menjadi bukti bahwa praktek bisnis yang bersih dan transparan akan lebih langgeng (sustainable). Prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance), saat ini boleh jadi menjadi cibiran di tengah situasi yang serba semrawut. Tetapi berusaha secara transparan, fair, akuntabel, seraya menjaga keseimbangan lingkungan, kiranya merupakan sikap yang lebih bertanggung jawab. Di Amerika Serikat yang menerapkan standar transparansi sangat ketat sekalipun, banyak pihak masih kecolongan. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal diharuskan memenuhi persyaratan pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat. Karena itu, bangkrutnya Enron yang diduga melakukan window dressing merupakan kasus yang mempermalukan banyak pihak; bukan saja otoritas pasar modal, tapi juga kaum profesional, politisi, hingga presiden.
4.       Apabila auditor dapat bekerja dengan penuh kehati-hatian, manipulasi yang dilakukan manajemen dapat dibongkar dan kerugian perusahaan dapat dicegah lebih dini. Hilangnya objektivitas dan independensi seorang auditor dapat menimbulkan penyimpangan dan kecurangan, saat itu hilanglah eksistensi profesi auditor.

      -Ria-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar